HOG CHOLERA
Hog
Cholera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Classical swine fever virus (CSF). Penyakit ini dapat menyerang
babi pada semua umur dan semua golongan. Penyakit
hog cholera bersifat akut yang menyerang alat pencernaan dan pernapasan, dapat
menyebabkan kematian secara tiba-tiba, dengan tingkat morbilitas (penularan) 40-100%. Tingkat kematian babi karena
penyakit ini bervariasi antara 0-100% tergantung pada kerentanan kawanan
ternak, starin virus dan umur ternak. Kandang yang kotor, udara sekitar kandang
lembap dan sistem pemeliharaan yang tidak hiegenis turut menjadi pemicu
timbulya penyakit ini.
A.
Cara
Penularan
Melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi dan melalui pakan yang terkontaminasi limbah mentah yang mengandung sisa daging babi yang terinfeksi.
Melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi dan melalui pakan yang terkontaminasi limbah mentah yang mengandung sisa daging babi yang terinfeksi.
B.
Tanda-tanda
Babi Terserang Hog Cholera
Masa inkubasi penyakit ini 5-10 hari, dengan tanda-tanda luar pertama penyakit ini adalah :
Masa inkubasi penyakit ini 5-10 hari, dengan tanda-tanda luar pertama penyakit ini adalah :
1. Ternak
babi tidak aktif (lamban) dan kehilangan nafsu makan.
2. Suhu tubuh meningkat 40,6⁰-41,7⁰C.
3. Peradangan
pada mata disertai air mata keluar banyak.
4. Berkerumun
dan menumpuk di atas satu sama lain.
5. Inkoordinasi
dengan jalannya sempoyongan.
6. Sering
duduk dengan posisi duduk seperti posisi anjing sedang duduk (gambar.1).
7. Mengangkat
kaki dengan gerakan seperti mengayuh (gambar.2).
8. Sembelit
yang kemudian diikuti dengan diare (menceret) cair kuning kelabu yang parah dan
kadang-kadang menimbulkan cairan kekuning-kuningan.
9. Pendarahan
dan sianosis di kulit (gambar.3).
10. Semakin berlanjut dengan terlihat adanya
perubahan seperti terjadinya perubahan warna seluruh kulit perut, telinga,
hidung dan bagian dalam kaki menjadi kelabu gelap (gambar.4).
Gambar 1. Posisi duduk seperti anjing
Gambar 2.Posisi kaki mengayuh (Padding)
Gambar 3.Pendarahan dan sianosis pada kulit
Gambar 4.Perubahan warna kulit
Apabila dilakukan bedah bangkai akan ditemukan adanya pendarahan pada organ
paru-paru, usus, ginjal, dan pembengkakan pada hati dan limpa.
C.
Pencegahan
dan Pengobatan
1.
Pencegahan
a. Kandang
harus dalam keadaan bersih dan kering.
b. Komposisi
pakan yang sesuai dengan berat badan.
c. Desinfeksi
alat dan kandang secara teratur dengan desinfektan.
d. Vaksinasi
yang teratur sesuai petunjuk dinas peternakan.
e. Bila
terlihat adanya gejala penyakit hog cholera, segera laporkan kepada tenaga
kesehatan hewan yang ada, dan untuk melindungi babi lainnya sebaiknya babi yang
terserang di sendirikan di kandang karentina.
2. Pegobatan
Untuk kasus penyakit cholera yang
parah atau telah berlanjut biasanya ternak babi yang telah terserang tidak
adalagi harapan untuk dapat disembuhkan. Namun untuk kasus penyakit yang baru
tahap awal besar harapan untuk sembuh melalui pengobatan dengan serum anti
cholera babi diberikan 1,25 sampai 1,50 kali dosis yang biasa dicampurkan untuk
pencegahan. Selain dari serum teramycin (1 mg/10 kg berat badan/hari selama 3-4
hari) hendaknya diberikan pada babi yang terserang untuk mencegah inveksi
sekunder.
Daftar Pustaka
http://www.fao.org/docrep/003/t0756e/T0756E05.htm,
diakses pada tanggal 08 Maret 2013.
http://cybex.deptan.go.id/lokalita/pencegahan-dan-pengobatan-penyakit-hog-cholera-pada-ternak-babi-1, diakses pada tanggal 09 Maret 2013.
http://www.merckvetmanual.com/mvm/index.jsp?cfile=htm/bc/53400.htm,
diakses pada tanggal 09 Maret 2013.