Showing posts with label Pakan Ternak. Show all posts
Showing posts with label Pakan Ternak. Show all posts

22 March 2013

UREA MOLASSES BLOK UNTUK TERNAK



 Urea mulases blok

UMB UNTUK TERNAK


Nitrogen
Sebagaimana halnya manusia ternak juga membutuhkan ketersediaan vitamin dan mineral dalam jumlah yang memadai dan seimbang, untuk menjaga kesehatan ternak dan menghasilkan tingkat produksi yang baik. Saat ini kualitas rumput (HMT) menjadi perhatian, dimana rumput sering kekurangan protein kasar (N) dan kondisi ini semakin buruk pada saat musim kemarau. Ketersediaan nitrogen yang tidak mencukupi di dalam pakan berarti bahwa mikro-organisme rumen tidak dapat  membuat cukup microba protein bagi perkembangan dan pertumbuhan ternak.
Pada ruminansia, micro-organisme dalam rumen mengubah makanan menjadi senyawa yang menyediakan kebutuhan gizi bagi ternak. Dalam rangka memenuhi fungsi ini maka micro-organisme dalam rumen memerlukan sejumlah ammonia dan asam amino yang didapat dari nitrogen, terlepas dari yang bisa diperoleh dari rumput ammonia juga dapat diperoleh dari sumber-sumber non-protein seperti halnya urea.

Urea
Urea yang kita kenal sebagai pupuk dan tersedia dalam bentuk granular putih kristal padat, mengandung 46% nitrogen. Ketika diberikan sebagai bagian dari diet untuk ternak ruminansia, urea dikonversi menjadi amonia oleh microflora di dalam rumen. Micro-organisme dalam rumen menggunakan amonia untuk membuat protein mikroba, yang kemudian dicerna oleh ternak. Karena itu urea memiliki nilai yang setara dengan protein untuk ternak ruminansia.

Urea Molases Block
Beberapa peternak memberikan langsung urea kedalam pakan ternak mereka, hal ini kurang baik karena selain rasanya yang pahit dan tidak enak, juga dapat menyebabkan ternak keracunan nitrogen. Menggabungkan urea dengan molases atau biji-bijian atau keduanya membuat urea lebih cocok untuk ternak. Selain itu biji-bijian dan tetes juga akan memberikan energi yang diperlukan untuk membantu proses pencernaan. Oleh karena itu cara yang aman dalam pemberian urea adalah dengan mempersiapkannya menjadi Urea Molases Blok (UMB). Persiapan ini adalah cara yang baik untuk menyediakan protein dan energi bagi ternak ruminansia, dan membantu meningkatkan pasokan protein hewan. UMB dapat dibuat dari berbagai bahan tergantung pada ketersediaan bahan yang ada disekitar. Di Fiji peternak disana menggunakan bahan-bahan berikut untuk membuat 100 Kg UMB :

Tabel Formula UMB

Cara Pembuatan
  • Campur dedak dan semen secara merata. 
  • Larutkan garam urea dan molases dalam air.
  • Aduk merata campuran 1 dan 2, perhatikan kelenturan (kelembekan) campuran, kalau perlu tambahkan air. 
  • Masukan campuran tadi kedalam cetakan, kemudian dipres agar tidak terdapat gelembung udara di dalamnya. 
  • Biarkan setidaknya satu jam kemudian keluarkan dari cetakan dan biarkan kering. 
  • Blok yang baik adalah blok yang solid, kering dan tidak mudah hancur ketika ditekan keras.
Tentang Bahan Yang Dipakai
  • Molases, adalah produk sampingan dari industri gula menyediakan reaksi subtrat dan berbagai mineral dan elemen. Molases memiliki rasa dan aroma yang menyenangkan, yang membuat blok sangat menarik dan lezat bagi ternak. 
  • Urea, memberikan reaksi nitrogen, komponen yang paling penting dari blok. Urea yang mengandung nitrogen meningkatkan asupan hijauan kering atau hijauan berkualitas rendah serta meningkatkan daya cerna. Asupan nitrogen dalam bentuk urea diberikan secara terbatas untuk menghindari masalah toxicitas namun cukup untuk mempertahankan tingkat amonia dalam rumen secara konsisten di atas 200 mg N/l untuk pertumbuhan mikro-organisme di dalam rumen. 
  • Kopra, gandum atau dedak disini berfungsi untuk menyediakan beberapa nutrisi penting seperti lemak, protein dan fosfor, selain itu juga bertindak sebagai penyerap kelembaban yang terkandung dalam molases dan memberikan struktur untuk blok. 
  • Garam, garam mengandung beberapa mineral penting yang dibutuhkan ternak. 
  • Semen, sebagai pengikat untuk memperkuat blok. 
  • Obat-obatan, untuk mengontrol internal parasit misalnya obat-obatan yang mengandung fenbendazole dapat ditambahkan ke UMB.
UMB adalah sebuah cara yang sangat baik bagi ketersediaan protein dan energi untuk ternak ruminansia, dan membantu meningkatkan suplai protein kepada ternak.

Manfaat Urea Molases Blok
  • Meningkatkan palatabilitas pakan (hijauan/rumput) yang berkualitas rendah dan meningkatkan nilai gizi pakan. 
  • Meningkatkan daya cerna pakan dan penyerapannya. 
  • Penelitian telah menunjukan bahwa UMB yang diberikan kepada ternak betina dapat meningkatkan tingkat pembuahan sel telur ternak betina. Jika diberikan untuk ternak bunting akan melahirkan anak yang kuat dan sehat. 
  • UMB juga membantu pertambahan bobot badan, meningkatkan kualitas daging, susu, dan energi ternak.
  • UMB juga bertindak sebagai persediaan pada saat musim kering dan masa kritis lainnya misalnya pada saat terjadi kelangkaan pakan.
Pembatasan
  • Urea dalam kadar tinggi yang merupakan racun bagi ternak maka itu sangat penting diperhatikan dalam pembuatan UMB yang benar, bahwa kadar urea tidak melebihi 10% dari keseluruhan bahan. 
  • Diberikan hanya untuk ternak ruminansia saja, jangan diberikan kepada ternak dengan sistem pencernaan bersifat monogastric seperti halnya babi dan kuda. 
  • Jangan diberikan pada ternak ruminansia dibawah umur enam bulan. 
  • Jangan diberikan kepada ternak dalam kondisi belum makan hijauan karena jika di konsumsi secara berlebihan akan dapat menyebabkan keracunan. 
  • Pemberian pada kambing atau domba dibatasi 100 gram/hari. 
  • Jangan pernah diberikan dalam bentuk larutan dalam air minum ataupun dalam bentuk UMB yang ditumbuk karena dapat menyebabkan konsumsi yang berlebihan.


Reference : Vinesh Kumar. 2010. Urea Molasses Block for Livestock.Technical Buletin. Ministry Of Frimary Industries.

20 March 2013

PAKAN TERNAK SAPI


Cara pembuatan silaseCARA PEMBUATAN SILASE

Silase merupakan salah satu teknik pengawetan hijauan pakan ternak untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kering. Silase dapat dibuat dari limbah pertanian ataupun hijauan segar yang pada musim hujan biasanya tersedia berlimpah.
A.  Alat dan Bahan :
  1. Alat pemotong (parang atau pisau besar) 
  2. Bahan Pengawet : Setiap 100 Kg hijauan diperlukan 2,5 Kg tetes atau 5 kg dedak halus, tapi dari pengalaman praktikum, silase dengan bahan pengawet tetes kualitasnya lebih baik. 
  3. Plastik besar. 
  4. Hijauan, berupa rumput, legume, limbah pertanian, tandan buah sawit (Mannetje, 2000). Menurut Titerton (2000) untuk meningkatkan kualitas silase di daerah tropis bila hijauan dari jenis tanaman seral, maka sebaiknya dicampur dengan legume.
B.  Tempat Penyimpanan :
  1. Bila dalam skala kecil cukup menggunakan plastik. 
  2. Bila skala besar menggunakan silo.
C.  Cara Pembuatan :
  1. Hijauan dilayukan terlebih dahulu antara 2- 4 jam, agar bahan kering (BK) mencapai 25 – 35%, karena apabila BK kurang dari 25% maka silase terlalu asam dan terjadinya penurunan nilai gizi, sedangkan bila BK diatas 35% akan dapat menyebabkan timbulnya jamur (Cullison, 1978). 
  2. Potong-potong hijauan dengan panjang ± 5-6 cm. 
  3. Jika tempat penyimpanan menggunakan silo, hijauan dimasukan lapis demi lapis dan tiap lapis ditaburi bahan pengawet secara merata. Padatkan dan ditutup dengan baik agar udara dan air tidak dapat masuk, yang dapat menyebabkan terjadinya pembusukan. 
  4. Jika penyimpanan menggunakan plastik, campur rata hijauan dengan bahan pengawet, lalu masukan kedalam plastik dan dipadatkan, usahakan tidak ada udara dalam plastik saat mengikat plastik lalu simpan ditempat yang kering dan terhindar dari cahaya matahari langsung. 
  5. Setelah delapan minggu silase dalam wadah silo telah siap digunakan, sedangkan silase dengan wadah plastik setelah 42 hari sudah dapat digunakan. Sebaiknya diangin-anginkan dulu sebelum diberikan ke ternak
D.  Ciri Silase Yang Baik :
pakan sapi 

  1. Rasa bau asam yang khas.
  2. Warna masih hijau tidak berjamur, tak berlendir.
  3. Tidak menggumpal.
E.  Cara Pemberian Pada Ternak :
Silase 50% + Daun gliricidia 20% + Hijuan segar 30%, karena dengan pemberian silase 100% kurang baik bagi pertambahan bobot badan ternak sapi. Contoh pemberian, jika bobot badan sapi 200 Kg, maka cara pemberian adalah : silase 10 Kg + Daun gliricidia 4 Kg + Hijuan segar 6 Kg.
Sebaiknya pemberian silase diikuti pula dengan pemberian makanan penguat (konsentrat) sebanyak 3% dari bobot badan dan probiotik starbio 5 gram per kg konsentrat.


DAFTAR PUSTAKA

Liptan Agdeg : 61/412. Teknologi Pembuatan Silase Untuk Sapi Penggemukan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Padang Marpoyan – Riau.

Silase Rumput Lapangan Dengan Bahan Yang Murah. http://kaltim.litbang.deptan.go.id/ind/pdf/silase.pdf. diakses pada       tanggal 19 Maret 2013.