15 March 2013

BETERNAK BABI

Beternak Babi
 Agar usaha peternakan babi dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi peternak maka perlu diperhatikan beberapa hal penting yang menyangkut tata kelola pemeliharaan ternak babi, sebagai berikut :

A.    Pemilihan Bibit

Dalam memilih bibit babi yang baik diperlukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon bibit agar dalam pemeliharaannya peternak tidak rugi, diantara kriteria tersebut adalah :

1.     Bangsa dan Sifat Genetik
Setiap bangsa babi memiliki sifat genetik yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam hal ini adalah berkaitan dengan produktivitas dan kemampuan beradaftasi dengan lingkungan sekitar dalam hal ini adalah terhadap iklim dan pakan.
Babi lokal yang umumnya  dikembangkan untuk bibit adalah jenis Babi Bali,  Babi Sumba dan Babi Nias. Sedangkan untuk babi imfor yang telah berkembang baik di Indonesia adalah jenis Berksive, Chester White, Tamworth, Yorkshire, Sadleback, Hampshire, Landrace.

2.     Kesehatan Ternak
Tanda-tanda babi yang sehat : Babi kelihatan lincah (gesit), nafsu makan baik, kotoran tidak terlalu encer atau keras dan pertumbuhan bagus.

3.     Ciri-ciri Fisik
Untuk induk babi hendaknya memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Letak puting yang simetris, dengan jumlah genap 12-14 buah.
b.     Ambing besar dengan saluran darah terlihat jelas.
c.      Kaki kuat, tegap dan lurus.
d.     Memiliki proporsi tubuh proporsional dan padat berisi.

            Sedangkan untuk ciri-ciri pejantan yang baik adalah :

a.      Testes berkembang dengan baik dan kedua bagian sama besar.
b.     Bersemangat dan bersifat agktif terhadap betina.
c.      Kepala ringan, mata lebar,waspada, bahu lebar rata, punggung sedikit melengkung.
d.      Bagian bawah perut rata serta mempunyai kuku dan kaki yang kuat untuk melakukan perkawinan.
e.      Sehat dan tidak cacat serta tidak ada kelainan.

B.    Pakan

Pakan untuk ternak babi dapat dapat berupa : ampas tahu, dedak, jagung, shorgum, kacang kedele, umbi-umbian, tepung ikan, dll.
Contoh susunan ransum
  1. Periode Stater : umur 0 - 11 minggu : protein 20 -22 % dan sebaiknya diberi skin milk dan jagung giling. 
  2.  Perode Grower : umur 10 - 24 minggu : protein 17 % ditambah hijauan segar, mineral dan vitamin.
  3. Penggemukan : sampai 10 bulan : protein 14 % dan diberikan pakan yang berkualitas sehingga bisa mencapai berat badan + 100 kg.
  4.   Bibit : protein 14 %, makanan yang berkadar serat tingi, dan hijauan segar tetapi ransum tidak perlu di masak.

C.    Perkandangan

1.     Syarat kandang
a)     Cukup mendapat sinar matahari, bersih dan kering.
b)     Memiliki ventilasi yang baik.
c)     Drainase di dalam atau di luar kandang harus baik.
d)     Dalam satu kandang, babi harus sejenis dan seumur.
2.     Ukuran kandang
a)     Anak babi 2,5 X 1,5 m/ekor.
b)     Babi pejantan 3 X 2 m/ekor.
c)     Kandang Penggemukan : Berat 40 kg = 0,36 m/ekor, berat 40 -90 kg =0,50 m/ekor, dan berat lebih 90 kg = 0,75 m/ekor.

D.    Pengelolaan Reproduksi

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan reproduksi ternak babi adalah :
  1. Umur kawin pertama betina 10 - 12 bulan dan jantan 8 bulan . Umur melahirkan pertama + 14 bulan, dengan berat lahir rata-rata 1-1,5 Kg. Jumlah anak yang dilahirkan 7-14 ekor/induk.Siklus birahi  21 hari.  
  2. Lama kebuntingan lebih kurang 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari )Kembali dikawinkan setelah melahirka 5-7 hari setelah penyapihan.
  3. Frekuensi melahirkan 2 kali dalam setahun.
  4. Kemampuan jantan untuk mengawini betina 2-3 ekor betina/hari dan 3 kali dalam 1 minggu.
  5. Cara mengawinkan babi betina dimasukkan kekandang, pejantan dibiarkan bersama sama dalam beberapa hari.
E.    Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Dalam menjaga kebersihan kandang, kotoran babi harus ada penampungan yang baik dan jauh dari kandang. Sistim pengairan dalam kandang harus baik dan dialirkan dalam bak penampungan yang jauh dari kandang.  Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak babi antara lain : Brucellosis, Kholera, Penyakit Merah/Erisipelas, Anthrax, penyakit Ngorok, Scabies/Kurap dan Castro, Enteritis. Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan vaksinasi secara teratur dan pemberian obat sesuai jenis penyakit yang menyerang.

Daftra Pustaka

Ir. Dadam A Syukur. 2011.  Beternak Babi, Penerbit Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi lampung.

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemilihan-bibit-babi,diakses pada tanggal 01 Maret 2012.