29 March 2013

CARA MENGEBIRI BABI



CARA MENGEBIRI BABI

Kebiri atau kastrasi adalah suatu operasi untuk mengambil atau membuang salah satu atau kedua testis hewan jantan. Dalam peternakan babi, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksinya adalah dengan jalan mengebiri atau melakukan kastrasi pada babi jantan yang tidak digunakan untuk pemacek (breeding). Kastrasi sebaiknya dilakukan pada babi jantan berumur kurang lebih 4-5 minggu.

A.  Tujuan Kastrasi
Tujuan dilakukannya kastrasi adalah :
  1. Agar kualitas daging lebih baik, babi yang dikebiri dagingnya lebih bagus, tidak berbau. 
  2. Mengurangi tingkat agresifitas ternak babi jantan. 
  3. Mencegah terjadinya perkawinan ternak yang tidak diinginkan atau ternak yang tidak lolos seleksi sesuai standar produksi yang ditargetkan. 
  4. Untuk penggemukan hewan jantan. 
  5. Memenuhi permintaan pemilik untuk tujuan tertentu.
B.  Manfaat Kastrasi
  1. Mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diingink. 
  2. Mendapatkan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. 
  3. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit aktivitas geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging.
C. Jenis Kastrasi
1.  Kastrasi Tertutup
Yaitu kastrasi atau pengebirian dengan cara mengikat saluran yang menuju testes, sehingga sel-sel jantan mati, karena tidak memperoleh zat-zat makanan. Hal ini dapat pula dilakukan dengan jalan member zat kimia yang bisa mematikan sel jantan atau betina dengan jalan injeksi, tapi hal ini jarang dilakukan pada babi.
2.  Kastrasi Terbuka
Yaitu kastrasi yang dilakukan dengan melakukan pembedahan, guna mengeluarkan testes pada babi jantan atau ovary pada babi betina, yang kemudian dipotong.
D. Pelaksanaan Kastrasi
1.  Bahan
Bahan yang digunakan antara lain: alkohol 70% dan Iodium tincture.
2.  Alat
Alat yang digunakan adalah : jarum  (needle bedah), penjepit jarum  (needle holder), pisau scalpel, benang bedah, dan kapas. 
3. Langkah Kerja
  • Bersihkan tangan dan alat yang akan digunakan dengan alkohol. 

  • Bersihkan daerah yang akan dibedah dengan menggunakan alkohol, kemudian bagian tadi dioles dengan yodium tincture (gambar 1).
  • Scrotum ditekan menggunakan ibu jari tangan kiri kearah atas dan jari telunjuk ke arah bawah untuk memudahkan pembedahan (gambar 2).  
  • Buat sayatan dengan pisau scalpel dari arah atas ke bawah pada kulit scrotum dan diperdalam hingga kantong testes (scrotal ligament dan fascia) untuk memudahkan proses pengeluaran testes dari kantongnya (gambar 3).


  • Tekan scrotum dengan jari telunjuk dan ibu jari dan keluarkan testes dari kantongnya dengan cara ditarik (gambar 4).

  •  Potong potong ligamentum skrotum dan fascia dengan cara menusuk fascia dengan ujung pisau scalpel dilanjutkan ke caudal (gambar 5).


  • Dorong masuk sisa  ligamentum dan fascia kedalam skrotum,hingga yang tersisa yang hanya spermatic cord yang masih berada didalam tunica vaginalis (gambar 6). 
  • Jepit spermatic cord menggunakan klem (gambar 7).

  • Ikat kuat spermatic cord dengan benang absorble untuk mencegah terjadinya pendarahan (gambar 8).


  • Jepit spermatic cord dengan klem kedua, lalu potong spermatic cord persis diantara kedua jepitan (gambar 9).

  • Bersihkan bekas luka sayatan pada scrotum dengan alkohol dan berikan Iodium tincture (gambar 10).

  • Tutup kembali bekas sayatan pada scrotum dengan cara dijahit (gambar 11).
  •  
     
E. Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan
  • Kastrasi, penyapihan dan vaksinasi tidak boleh dilakukan secara bersamaan (Aak, 1974).
  • Dalam melakukan kastrasi hendaknya memperhatikan penggunaan alat yang benar-benar dalam kondisi baik, karena pemotongan testis pada ternak babi harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Hal ini dilakukan karena semakin lama proses kastrasi dilakukan maka akan semakin lama terjadi pendarahan.
  • Hendaknya perhatikan pula saat membuat sayatan pada scrotum, agar tidak terlalu lebar, tapi cukup untuk mengeluarkan testis.
  • Selama dua minggu  setelah kastrasi, perhatikan luka bekas kastrasi untuk menjaga terjadinya infeksi.
  • Jangan dilakukan sendiri bila, belum berpengalaman dalam hal ini, mintalah petugas kesehatan hewan di Poskeswan setempat untuk melatih anda melakukannya.


Reference
  • Andrew Loindong, 201,  KASTRASI TERNAK BABI, diakses pada tanggal 28 Maret 2013, http://ml.scribd.com › School Work › Essays & Theses
  •  Aak, 1974. USAHA TERNAK BABI, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 
  • Budi Hartono, 2013. KASTRASI PADA BABI, diakses pada tanggal 28 Maret 2013, http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/204763.