19 March 2013

CONTOH MAKALAH ORGANISASI SOSIAL



I.  PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

        Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
        Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.  Menurut para pakar organisasi sosial banyak macamnya, namun secara umum organisasi sosial ada dua macam yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
         Pentingnya pengetahuan tentang organisasi sosial bagi seorang calon Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) karena bila nanti telah terjun ke lapangan sebagai seorang penyuluh pertanian tentunya dalam melaksanakan tugas akan banyak bekerja sama dengan organisasi sosial yang ada di masyarakat wilayah binaannya, dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian.  Makalah ini membahas tentang organisasi sosial terutama mengenai apa itu organisasi sosial, jenis serta organisasi sosial yang dapat ditemui di lapangan.

B.  Rumusan Masalah

        Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka, masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa definisi organisasi sosial?
2. Apa saja macam-macam organisasi sosial itu?
2. Organisasi sosial apa saja yang dapat ditemui di lapangan?

C.  Ruang Lingkup Masalah

         Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka batasan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :
1. Pengertian organisasi sosial.
2. Jenis organisasi sosial.
3. Organisasi sosial yang dapat ditemui di lapangan.

D.  Tujuan Penulisan

         Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Sosial, selain itu adalah untuk :
1. Mengetahui definisi organisasi sosial.
2. Menambah pengetahuan tentang macam-macam organisasi sosial.
3. Untuk mengetahui organisasi sosial apa saja yang dapat ditemui di lapangan.

E.  Metode Penulisan

        Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan, yaitu metode dengan cara membaca dan telaah pustaka tentang organisasi sosial yang penulis akses dari internet.


II.  PEMBAHASAN

A.  Pengertian Organisasi Sosial

          Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat (ocw.gunadarma.ac.id). Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri (http://id.wikipedia.org). Pengertian organisasi sosial juga dapat dilihat dari berbagai pendekatan disiplin ilmu, (http://id.scribd.com) diantaranya :

1.  Pendekatan Antropologi Sosial
         Definisi organisasi sosial berdasarkan pendekatan Antrofologi Sosial dikemukakan antara lain oleh :
WHR Rivers, mengemukakan bahwa organisasi sosial adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok.
Raymond Firth, dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.

2.  Pendekatan Sosiologi
         Berdasarkan pendekatan sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh :
  • Alvin L. Bertrand, mengemukakan pengertian organisasi sosial dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat. Organisasi sosial dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah.
  • Robin Williams, mengemukakan bahwa organisasi sosial menunjuk pada tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan. Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola tingkah laku.
  • JBAF Maijor Polak, mengemukakan bahwa organisasi sosial dalam arti sebagai sebuah asosiasi adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.
  • Soerjono Soekanto, mengemukakan organisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.
  • Berdasarkan berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa organisasi sosial adalah perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang dibentuk oleh masyarakat karena adanya kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

B.  Macam-macam Organisasi Sosial

         Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur (http://id.wikipedia.org).

1.  Organisasi Formal
         Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2.  Organisasi Informal
         Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

a.  Organisasi Primer
         Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.

b.  Organisasi Sekunder
         Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

 
C.  Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan
  1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), LSM (Lembaga Sosial Masyarakat), Lembaga Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa , Lembaga Pelayanan Penempatan Kerja. 
  2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial), YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). 
  3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations), Majelis Ta’lim Masjid, Separoki, Pemudha TRidarma Indonesia. 
  4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban). 
  5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations), RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah), Lembaga Bantuan Bencana Alam, Partai Politik, ICW (Indonesian Corruption Watch).

III.  KESIMPULAN

  1. Ada begitu banyak definisi organisasi sosial karena berkaitan dengan berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu, namun secara umum bahwa pengertian organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
  2. Secara garis besarnya organisasi sosial ada dua macam yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
  3. Dilapangan ada banyak organisasi yang dapat ditemukan, contoh paling mudah adalah organisasi keagamaan dan organisasi pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA


Organisasi Sosial. ocw.gunadarma.ac.id, diakses pada tanggal 23 November 2012

Organisasi Sosial. http://id.wikipedia.org, diakses pada tanggal 23 November      2012

Organisasi Sosial. http://id.scribd.com, diakses pada tanggal 23 November 2012